Seni Budaya Lokal Bernuansa Islam - Seni budaya lokal dapat diartikan sebuah
seni kebudayaan atau tradisi yang ada pada daerah-daerah tertentu, seni budaya
ini berkembang secara turun temurun dan telus dilestarikan dan menjadi sebuah
pola kehidupan masyarakat tersebut hingga sekarang. Seni budaya lokal yang
bernuasa islam sendiri adalah sebuah kesenian daerah tertentu yang terpengaruh
oleh agama islam.
Tidak bisa dipungkiri dengan
perkembangan agama Islam sangat mempengaruhi juga budaya-budaya lokal menjadi sebuah
budaya yang bernuansa Islam. Kesenian sendiri adalah salah satu metode paling
mudah diterima dalam penyebaran ajaran islam. Maka dengan ini banyak para ulama
zaman dulu menyebarkan agama islam melalui kesenian dan tradisi yang sudah ada.
Dan berikut adalah seni budaya lokal yang bernuansa islam yang masih berkembang
sampai sekarang.
1.
Wayang
Wayang merupakan seni budaya asli
Indonesia yang mengakar kuat dalam mitologi masyarakat indonesia, khususnya
masyarakat jawa. Wayang menjadi salah satu media para wali untuk menyebarkan
agama Islam. Wayang juga adalah salah satu seni pertunjukan yang banyak
diminati sampai sekarang. Pada dasarnya sumber cerita wayang berasal dari kisah
Ramayana dan Mahabrata, namun ditangan para wali tidak hanya alur ceritanya
saja yang di ubah tapi juga bentuknya pun sedikit di ubah sesuai dengan syariat
islam.
2.
Pertunjukan Debus
Debus adalah sebuah seni pertunjukan asli
dari Banten. Pada dasarnya kesenian ini adalah suatu bentuk untuk membangkitkan
semangat masyarakat Banten melawan para penjajah pada pemerintahan Sultan Ageng
Tirtayasa (1651-1682). Kata debus sendiri dapat diartikan dengan tidak tembus, karena debus adalah
kesenian yang mempertunjukan kekebalan tubuh yang tidak mampu tahan dari pukulan
atau bacokan segala jenis benda tajam. Filosofi dari kesenian ini adalah
kepasrahan kepada Allah SWT yang menyebabkan mereka mempunyai kekuatan untuk
menghadapi bahaya, karena sebelum melakukan debus mereka membaca salawat nabi
dan Zikir selama 10 menit yang di iringi musik.
3.
Tari Saman
Tari Saman adalah sebuah tarian
Suku Gayo aceh yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa
penting dalam adat. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk
merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW atau hari besar Islam lainnya. Tari saman
adalah salah satu tarian media dakwah bagi masyarakat Aceh, terbukti dari setiap
syair dan setiap gerakan tadi tersebut mencerminkan akan pendidikan, keagamaan,
sopan santun, kepahlawan, kekompakan dan kebersamaan.
4.
Hadrah
Hadrah adalah salah satu kesenian yang
bernafaskan islam, kesenian ini sangat berkembang dikalangan pesantren. Rebada menjadi
alat musik pengiring kesenian ini dan disertai sedikit tarian dari para penabuhnya.
Lagu-lagu yang dibawakan pastinya lagu yang bernuansakan islami seperti tentang
puji-pujain kepada Allah SWT dan sanjungan kepada Nabi Muhammad SAW. Pada zaman
sekarang, kesenian ini juga dapat hadir etika acara pernikahan, akikahan, dan
sunatan.
5.
Qasidah
Qasidah adalah salah satu seni suara
yang yang bernuansa islami. Dalam setiap lagu atau syair qosidah banyak
mengandung dakwah islami yang berupa nasehat-nasehat, rasa cinta kepada Nabi
dan Allah SWT. Sama seperti Hadrah, qasidah pun di iringi oleh atau musik
rebana. Namun dengan perkembangan zaman, musik qasidah pun ikut berkembang. Biasanya
qasidah modern ditambahkan gitar, keyboard dan musik modern lainnya. Pertunjukan
qasidah adalah salah satu seni pertunjukan yang sering bisa kita jumpai setiap
Hari Besar Islam. Namun sekarang ini pertunjukan qasidah juga dapat kita jumpai
pada acara syukuran, pernikahan dan khitanan.
6.
Suluk
Suluk adalah saah satu seni tulisan atau
sastra yang bernafaskan islam. Biasanya bahasa yang digunakan adalah bahasa
jawa dengan huruf jawa ataupun huruf arab karena berisikan tentang pandangan
hidup masyarakat jawa. Suluk disebut juga sebagai ajaran priritual islam yang
ditulis dalam bentuk puisi. Suluk mulai ditulis oleh Sunan Bonang pada akhir
abad ke- 15 dan 16 M. Sesuai dengan perkembangannya, sekarang ini suluk tidak
hanya dikenal di jawa saja, suluk juga dapat dijumpai di Sumatera yang ditulis
oleh Hamzah Fansuri.
Terpengaruh atau tidak akan pengaruh
agama islam, yang namanya budaya pastinya harus terus kita lestarikan agar
tidak tergerus oleh zaman yang semakin modern seperti sekarang ini. Dan seni
budaya lokal bernuansa islam ini adalah sebuah ilmu pengetahuan yang bukan hal
baru lagi buat kita warga Indonesia yang memang kaya akan budaya nusantara.
Tags : #Islam dan Budaya Lokal #Seni Islami #Budaya Islami #Kebudayaan dan Seni Islam
Tags : #Islam dan Budaya Lokal #Seni Islami #Budaya Islami #Kebudayaan dan Seni Islam
1 komentar:
Write komentarHalo kak, izin ambil artikelnya buat tugas SKI ya
ReplyEmoticonEmoticon