Istana Kesultanan Kutai Kartangara



Istana Kesultanan Kutai Kartangara - Sejarah Kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari bantuan para kerajaan-kerajaan yang ada di daerah tertentu. Kerajaan-kerajaan tersebut memiliki peranan penting untuk mengusir para penjajah di Bumi pertiwi. Salah atu kerajaan yang berperan penting melawan penjajah datang dari dataratan Kalimantan dan menjadi salah satu Kesultanan yang mampu bertahan hingga saat ini. Kerajaan tersebut adalah Kesultanan Kutai Kartangara.
http://albantanipro.blogspot.co.id/2016/12/kesultanan-kutai-kartangara.html
Kesultanan Kutai Kartanegara atau nama yang lebih lengkapnya yaitu Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura adalah kesultanan bercorak islam yang berdiri pada tahun 1300 sampai tahun 1960. Sebenarnya kesultanan ini sudah berakhir pada tahun 1960 karena masuk kedalam Negara Kedaulatan Republik Indonesia, namun pada tahun 1999 karena untuk melestarikan budaya dan adat Kutai Kedaton dan untuk mendukuk sektor Pariwisata di daerah setempat, Pemerintahan Kabupaten Kutai Kartanegara berniat untuk menghidupkan kembali salah satu Kesultanan tertua di Indonesia tersebut.
Kesultanan Kutai Kartanegara didirikan pada abad ke 13 oleh Aji Batara Agung Dewa Sakti di Kutai Lama, Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Pada abad ke 16, Kesultanan Kutai Kartanegara dibawah pimpinan Raja Aji Pangeran Simun Panji Mendapata berhasil menaklukan Kerajaan Kutai Martadipura (Kerajaan bercorak Hindu dan merupakan kerajaan pertama di Indonesia). Kemudian Raja Kutai Kartanegara pun menamakan kerajaannya menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura sebagai peleburan antara kedua kerajaan tersebut.
Masuk kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
Indonesia merdeka pada tahun 1945. Dua tahun kemudian, kesultanan Kutai Kartanegara masuk kedalam federasi Kalimantan Timur bersama-sama daerah kesultanan lainnya seperti Bulungan, Sambaliung, Gunung Tabung dan Pasir dengan membentuk dewan kesultana, kemudian pada tanggal 27 Desember 1949 Kesultanan Kutai kartanegara masuk kedalam Republik Indonesia Serikat.
Selanjutnya pada tanggal 21 Januari 1960 yang bertempat di Balairung Kedaton Putih Tenggarong diadakan siding Khusus DPRD Daerah Istimewa Kutai. Inti dari acara ini adalah pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara dibawah Sultan Aji Muhammad Parikesit berakhi, dan Dia pun hidup sebagai rakyat biasa.
Penghidupan Kembali Kesultanan
Pada tahun 1999, Pemerintahan Kabupaten Kutai Kartanegara berniat untuk menghidupkan kembali Kesultanan Kutai kartanegara karena upaya untuk melestarikan Warisan sejarah dan budaya Kerajaan Kutai sebagai Kerajaan tertua di Indonesia. Selain itu juga untuk mendorong dan mendukung sektor pariwisata pemerintahan Kalimantan Timur dalam upaya menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk mau berkunjung ke Provinsi Kalimantan Timur.
Pada tanggal 7 Nopember 2000, Bupati Kutai Kartanegara bersama Putera Mahkota Kutai H. Aji Pangeran Praboe Anoem Soerja Adiningrat menghadap Presiden Aburrahman Wahid di Jakarta untuk menyampaikan maksud diatas. Presiden Aburrahman Wahid pun menyetujui dan merestui dikembalikannya Kerajaan Kutai kartanegara sehingga pada tangal 22 September 2011 Putera Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara H. Aji Pangeran Praboe Anoem Soerja Adiningrat dinobatkan menjadi Sultan Kutai kartanegara dengan gelar Sultan H. Aji Muhammad Salehuddin II.
Pada awalnya para Sultan tinggal di Kedaton yang bernama Kedaton Putih dengan luas 2.270 M2. Namun karena sempat bergabung dengan Republik Indonesia Kedaton tersebut beralih fungsi menjadi sebuah Museum yang bernama Museum Mulawarman. Di dalam Museum tersebut tererdapat peninggalan-peninggalan Kesultanan Kutai Kartanegara diantaranya Singgasana sultan, arca, perhiasan, perlengkapan perang, tempat tidur, koleksi keramik dari China, dan masih banyak lagi barang sejarah lainnya. Namun karena sudah dihidupkan kembali pada tahun 2001, pemerintah Kabupeten Kutai Kartanegara telah membangun sebuah istana baru bagi sultan Kutai kartanegara yang sekarang. Bentuk kedaton baru terletak disamping Masjid Jami Aji Amir Hasanudin salah satu Masjid bersejarah yang masih kokoh hingga sekarang.
http://albantanipro.blogspot.co.id/2016/12/kesultanan-kutai-kartangara.html
  Upaya yang dilakukan oleh pemerintahan Kabupaten Kutai Kartanegara sangatlah tepat, untuk melestarikan budaya asal muasal masyarakatnya mereka kembali menghidupkan Kerasaan tertua di Indonesia tersebut. Kita sebagai generasi muda alangkah baiknya juga mendukung Pemerintah agar Kesultanan tersebut tidak kembali berakhir seperti yang sudah-sudah. Semoga artikel ini bisa menjadi pengetahuan baru lagi bagi para pembaca terkait Kesultanan yang masih ada hingga sekarang.

Sumber : https://id.wikipedia.org/

Tags : Kerajaan Islam di Kalimantan, Kerajaan Kutai Islam, Kerajaan di Kalimantan, Kesultanan Kutai
Previous
Next Post »