Rumah Adat Toraja - Tongkonan



Rumah Adat Toraja Tongkonan - Tentu kalian pernah mendengar atau mengenal tentang suku toraja bukan? Dengan berkembangnya media elektronik dizaman sekarang ini saya yakin kalian pasti pernah mendengarnya. Sedikit mengenal lagi tentang suku toraja, suku toraja adalah salah satu suku tertua di indonesia, suku yang mendiami atau menetap di provinsi Sulawesi selatan lebih tepatnya di di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa. Kebudayaan di suku toraja menjadi destinasi baru bagi para pecinta kebudayaan di indonesia setelah kebudayaan di bali. Kali ini admin akan membahas tentang rumah adat suku toraja yang menurut admin sangat unik rumah adat itu disebut dengan Tongkonan.

Tongkonan merupakan pusat kehidupan sosial suku Toraja. Ritual yang berhubungan dengan tongkonan sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua anggota keluarga diharuskan ikut serta karena Tongkonan melambangan hubungan mereka dengan leluhur mereka. Menurut cerita rakyat Toraja, tongkonan pertama dibangun di surga dengan empat tiang. Ketika leluhur suku Toraja turun ke bumi, dia meniru rumah tersebut dan menggelar upacara yang besar. Kata "tongkonan" berasal dari bahasa Toraja tongkon ("duduk").
Banyak hal unik yang akan kita bahas tantang rumah adat suku toraja ini, Sama seperti rumah adat lainnya, Tongkonan juga dibagi ke dalam beberapa bagian, diantaranya bagian kolong rumah Sulluk banua.  Bagian selanjutnya yaitu bagian dalam rumah atau suku toraja sering menyebutnya dengan Kale Banua. Bale banua dijadikan tempat tidur dan dapur. Di depan tongkonan terdapat lumbung padi, yang disebut ‘alang‘. Tiang-tiang lumbung padi ini dibuat dari batang pohon palem (banga) saat ini sebagian sudah dicor.
 Di bagian depan lumbung terdapat berbagai ukiran, antara lain bergambar ayam dan matahari, ukiran berwarna merah, hitam, dan kuning yang merupakan simbol untuk menyelesaikan perkara. Pada bagian atapnya atau dapat disebut Ratiang Banua melengkung menyerupai perahu, terdiri atas susunan bambu (saat ini sebagian tongkonan menggunakan atap seng). Adapun sisi barat juga timur dari Tongkonan dilengkapi dengan jendela kecil. Ia merupakan celah tempat cahaya matahari bertamu.

Ada tiga jenis tongkonan. Tongkonan layuk adalah tempat kekuasaan tertinggi, yang digunakan sebagai pusat "pemerintahan". Tongkonan pekamberan adalah milik anggota keluarga yang memiliki wewenang tertentu dalam adat dan tradisi lokal sedangkan anggota keluarga biasa tinggal di tongkonan batu. Dan Tongkonan Batu A’riri, merupakan rumah dimana pertalian keluarga dijalin. Jadi di rumah ini tak ada aktifitas adat.
Itu lah sedikit pembahasan tentang Rumah Adat Suku Toraja. Setiap budaya pasti memiliki cerita atau sejarah yang membuat kita lebih mengenal budaya tersebut sehingga kita dapat melestarikan kebudayaan tersebut agar akan tetap ada dan tidak akan hilang tergerus zaman.
Previous
Next Post »