Suku Ainu Jepang - Mungkin hampir
semua orang sudah tahu jika Jepang adalah salah satu negara paling maju di Asia
bahkan di Dunia. Negara yang berada dikawasan Asia Timur inimasuk dalam 10
negara penggekspor terbesar dan pengimpor terbesar di dunia. Negara yangpernah
menjajah negara kita selama 3,5 tahun ini juga merupakan maju dalambidang
telekomunikasi, permesinan dan robotika. Namun dibalik kemajuan negara
tersebut, Jepang masih memiliki Suku bangsa etnis pribumi dan masih bertahan
hingga sekarang.
Meskipun suku ini pernah dipaksa oleh
Pemerintahan Jepang untuk berasimilasi (melakukan pembauran dua kedudayaan
dengan menghilangkan kebudayaan asli sehinga menghasilkan kebudayaan baru) dengan
orang Jepang (Suku Yamato). Namun pada tahun 2008, parlemen Jepang mengesahkan
revolusi yang mengakui bahwa Suku ini adalah suku pribumi dengan bahasa,
kepercayaan, dan kebudayaan yang berbeda. Suku tersebut adalah Suku Ainu.
Suku Ainu adalah kelompok etnis pribumi
Jepang yang berada di Hokkaido, Kepulauan Kuril. Jumlah pasti populasi suku ini
tidak diketahui karena banyak orang Ainu yang menyembunyikan asal-usul mereka
terkait masalah etnis di Jepang. Suku Ainu memiliki ciri fisik sedikit lebih
pendek dari orang Jepang pada umumnya. Mereka memiliki tubuh gempal, kuat
proporsional, tulang pipi tinggi dengan hidung pendek, wajah lebar dan berambut
lebat berombak serta memiliki mata coklat gelap. Bagi suku Ainu, pria tidak
boleh mencukur kumis dan jenggot sampai periode tertentu sehingga ciri fisik
pria di sana memiliki wajah dengan kumis dan janggut lebat.
Suku Ainu sebagian besar tinggal di
lembah sungai atau tepi laut tempat makanan tersedia dengan mudah. Dalam bahasa
Ainu, sebuah desa disebut Kotan. Rumah kotan pada umumnya terbuat dari rumput
cogon (ilalang), rumput bambu, dan kulit pohon. Bentuk rumahnya memanjang dari
timur ke barat atau sejajar dengan sungai. Sebuah rumah memiliki panjang
sekitar tujuh meter dengan sebuah pintu masuk diujung barat yang juga berfungsi
sebagai gudang. Rumah ini biasanya memiliki tiga jendela, termasuk rorun-puyetatau sebuah jendela yang
terletak di sisi menghadap pintu masuk, tempat masuk dewa. Suku Ainu telah
menganggap jendela ini sebagai benda suci dan telah diberitahu untuk tidak
pernah melihat ke dalam melalui jendela tersebut.
Dalam adat istiadat, salah satuadat
istiadat atau kebudayaan Suku Ainu adalah
Upacara Lomante. Upacara ini adalah suatu upacara yang pelaksanaannya
dengan cara membunuh seekor beruang. Dalam masyarakat Ainu,beruang adalah salah
satu dewa. Dewa yang datang ke dunia dari khayangan dengan cara menjelma
menjadi beruang dan merupakan dewa makanan. Penyembelihan beruang yang diburu
dari hutan ini dinamakan Kamuyhopnire.
Bagi masyarakat Ainu, perburuan yang bertujuan untuk mengantar roh beruang
menuju khayangan ini tidak dikenal dengan istilah berburu, tetapi yang dikenal
adalah menjemput para dewa. Dengan upacara penyelembihan beruang seperti ini
maka rohnya lah yang dikirim menuju dunia para dewa. Upacara ini sebetulnya
merupakan upacara mengantar kembalinya roh dewa beruang kepada pangkuan sanak
saudaranya di khayangan.
Budaya Ainu berasal dari sekitar 1200 M.
Para ahli berpendapat bahwa budaya Ainu berasal dari penggabungan dari budaya
Okhotsk dan Satsumon. Karena populasi suku Ainu sangat sedikit, pada tahun 2009
UNESCO memasukan Bahasa suku Ainu menjadi bahasa dalam keadaan kritis dan
terancam punah. Maka dari itu pemerintahan Jepang terus berupaya melestarikan
salah satu suku etnis negara tersebut dari perkembangan zaman yang semakin
maju, dan agar terus dipertahankan sehingga menambah keragaman suku-suku bangsayang ada di dunia.
Sumber : Pram. “Suku Bangsa Dunia dan
Kebudayaannya”. 2013
EmoticonEmoticon