Istana Kesultanan Pontianak - Istana Badariyah - Mungkin kita sudah tahu salah satu aspek
terbentuknya Negara Indonesia juga tidak terlepas dari perjuangan dari
kerajaan-kerajaan yang ada zaman dulu. Dari kerajaan-kerajaan tersebut menghasilkan
sebuah cerita perjuangannya yang bisa kita lihat sekarang ini. Salah satu bentuk
peninggalan dari sebuah kerajaan tersebut adalah sebuah kemegahan istana
Kerajaan atau Kesultanan. Satu dari sekian banyaknya istana megah yang masih kokoh
berdiri hingga saat ini datang dari Pulau Kalimantan lebih tepatnya dari ibukota
dari Provinsi Kalimantan Barat yaitu Kota
Pontianak, istana tersebut adalah Istana
Kadariyah.
Istana Kadariyah adalah istana
peninggalan Kesultanan Pontianak. Istana yang terletak di Kampong Dalam Bugis,
Kecamatan Pontianak Timur, sekitar 4 km dari pusat kota ini dibangun oleh Syarif
Abdurrahman Alkadri pada tahun 1771 sampai 1778 masehi yang menjadikan beliau sebagai Sultan pertama Kesultanan Pontianak dan cikal bakal lahirnya Kota Pontianak
seperti yang kita kenal sekarang. Dalam perkembangannya, istana Kadariyah
mengalami beberapa renovasi kontruksi hingga seperti yang bisa kita lihat sekarang ini.
Istana ini memiliki luas 60 x 25 meter
berkontruksikan dari bahan kayu pilihan terdiri dari empat lantai. Dihalaman
depan terdapat sebuah anjungan, sebuah ruangan yang menjolok ke depan yang
dahulunya dibuat sebagai tempat istirahat sultan sembari menyaksikan keindahan
sungai Kapuas dan sungai Landak. Di sisi kanan, tengah, dan kiri depan istana
terdapat 13 meriam kuno buatan Portugis dan Perancis.
Masuk kebagian pintu utama, disana
terdapat sebuat mahkota serta sebuah ornamen bulan dan bintang yang menjadi
sebuah simbol atau tanda bahwa Kesultanan Pontianak adalah sebuah Kerajaan
Islam. Selanjutnya memasuki balai pertemuan atau biasa disebut Balairung di
dominasi oleh warna kuning yang menurut tradisi masyarakat melayu melambangkan
kewibawaan dan tinggi budi pekerti. Ruangan ini di jadikan sebagai tempat untuk
melakukan upacara keagaamaan, penerimaan tamu dan upacara lainnya. Di ruangan
ini juga terdapat Photo-photo Sultan Pontianak, lambing kesultanan, lampu hias,
cermin antik dari perancis, serta singgasana Sultan dan permansyurinya.
Selanjutnya kebagian sebelah kanan dan
kiri ruangan utama terdapat 6 kamar, kamar tersebut masing–masing berukuran 4 x 3.5 meter yang
dijadikan sebagai ruang makan, kamar mandi, dan salah satunya juga dijadikan
sebagai kamarnya Sultan. Dan yang terakhir yaitu bagian belakang ruangan istana
terdapat sebuah ruangan yang cukup besar, didalamnya terdapat sebuah koleksi
benda-benda bersejarah Kesultanan Pontianak yang cukup lengkap, seperti ragam
perhiasan kesultanan, benda pusaka, Pakaian yang digunakan Sultan dan
Permansyurinya serta artepak-artepak dan arca-arca.
Istana Kadariyah dibuka untuk umum. Hampir
semua ruangan bisa didatangi, namun ada beberapa ruangan juga yang tidak dibuka
untuk wisatawan asing. Dibaik itu semua, kita patut berbangga masih memiliki
sebuah Istana megah yang dapat kita kunjungi kapan pun untuk menyaksikan kilas
balik kemakmuran dan perjuangan kerajaan islam yanga da di Indonesia.
Sumber : infopontianak.org/
EmoticonEmoticon