Suku Bushmen Afrika - Menurut wikipedia suku bangsa adalah suatu golongan
manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya,
biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Di dunia ini ada banyak sekali suku-suku bangsa yang
mendiami daerah-daerah tertentu. Biasanya mereka masih bisa mempertahankan tradisi
atau adatnya hingga sekarang, salah satunya suku di Benua Afrika. Di Benua
terbesar ketiga di dunia ini juga banyak sekali di diami suku bangsa yang masih
sangat mempertahankan adat dan budayanya, sebagai contoh yaitu suku Bushmen.
Suku Bushmen adalah suku bangsa asli Afrika yang
tersebar di beberapa negara, antara lain Botswana, Afrika Selatan, Zimbabwe,
Lesotho, Mozambique, Swaziland, Namibia dan Angola. Namun, saat ini hampir
sebagian besar populasi suku Bushmen hidup di Botswana, sebuah negara kering di
sebelah utara Afrika Selatan. Ciri Suku Bushmen sendiri yaitu berkulit coklat, dahinya menonjol,
rambutnya ikal kecil-kecil dan telinganya tidak bercuping. Mereka meiliki mata
mongoloid, tetapi hidungnya negroid. Masyarakat ini memiliki kewaspadaan yang
menakjubkan dan stamina yang luar biasa. Mereka mempunyai tradisi kuat untuk
berbagi dengan sesamanya.
Suku Bushmen merupakan suku yang selalu berpindah-pindah
tempat (nomaden). Mereka dapat membangun tempat tinggalnya dalam beberapa jam
sampai beberapa hari, tergantung jenis desa yang dibutuhkan. Lamanya mereka
menginap disuatu tempat juga tergantung pada musim. Hidup ditengah kerasnya alam
mengajarkan Suku Bushmen menjadi seorang pemburu yang sangat baik. Mereka dapat
mengenali lebih dari 300 jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan
makanan ataupun obat. Mereka juga mengetahui tanaman beracun hanya dengan bentuk,
rasa, bau, dan insting.
Suku Bushmen memiliki ritual yang sangat sakral, ritual
itu adalah Trance Dance. Ritual ini merupakan sebuah tarian yang biasanya
dilakukan ketika ada orang sakit. Namun, ritual ini tidak hanya penyembuhan
orang sakit saja, tetapi juga sebagai fungsi sosial. Sebuah tarian yang normalnya
hanya berlangsung sekitar 6 jam, tapi kadang-kadang bisa berlangsung sampai sepanjang
hari.
Dalam ritual ini, sebagian besar perempuan duduk
dalam lingkaran mengelilingi api yang menyala. Para penari yang sebagian besar
pria akan mulai menari dalam lingkaran disekitar wanita-wanita tersebut. Mereka
akan memakai kerincingan yang terbuat dari polong kering pada kaki mereka. Mereka
yang duduk disekitar api akan bernyanyi san bertepuk tangan.
Kenapa tarian ini disebut tarian sakral? Karena sang
penari yang menari pada ritual tersebut dalam keadaan kesurupan (trance). Awalnya
sebelum si penari kesurupan, ritme tarian ini sangat santai dan ramah. Lama-lama
setelah si penari menunjukan tanda-tanda kesurupan, mereka mulai bertepuk tangan
dan bernyanyi dengan lebih intens. Ketika mereka mulai berkeringat deras,
bernafas berat, dan memiliki tatapan mengkilap, berarti dalam kondisi ini
mereka mulai dapat menyembuhkan orang.
Percaya atau tidak yang namanya budaya harus bisa
dipertahankan dan terus dilestarikan karena ini adalah salah satu warisan dari nenek moyang suatu suku
tersebut. Hal yang patut di pelajari dari suku Bushmen adalah meskipun suku ini
bersifat nomaden atau selalu bepindah-pindah tempat, tapi mereka bisa
mempertahankan dan menjalankan tradisi mereka meskipun di tempat yang tergolong
baru. Dan yang paling penting dengan adanya Suku Bushmen ini menambah pengetahuan
kita tentang banyaknya kebudayaan di Dunia yang masih bertahan hingga sekarang.
Tags : #Suku Bushmen #Suku di Afrika #Suku Bangsa Afrika #Suku Afrika
Sumber : Pram. “Suku Bangsa Dunia dan
Kebudayaannya”. 2013
Tags : #Suku Bushmen #Suku di Afrika #Suku Bangsa Afrika #Suku Afrika
EmoticonEmoticon