Pakaian Khas Sunda - Mungkin Sebagian dari kalian yang ada di di Jawa
Barat sudah mengenal dengan yang namanya Rebo
Nyunda. Rebo Nyunda yang artinya Rabu Sunda adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh seluruh Siswa-siswi dan para Pegawai Negri Sipil diharuskan
memakai pakaian khas Sunda. Nama pakaian khas sunda itu yaitu Pangsi Sunda
untuk laki-laki, dan Kabaya serta batik bawahannya untuk perempuan.
Pada awalnya Rebo Nyunda hanya dilaksanakan di Kota
Bandung, karena orang yang pertama kali menggagas program Rebo Nyunda adalah
Wali Kota Bandung yaitu Ridwan Kamil. Rebo Nyuda telah ditetapkan sesuai
Peraturan Daerah (Perda) No. 2 Tahun 2012 Pasal 10 ayat 1b tentang Penggunaan
dan Pelestarian Bahasa, Sastra, dan Aksara Sunda. Program Rebo Nyunda ini mulai
diberlakukan di Kota Bandung pada tanggal 6 Noverber 2013. Dengan tujuan untuk mengembalikan
dan melestarikan budaya sunda, sekarang ini banyak kota dan kabupaten lainnya
yang menerapkan Rebo Nyunda, diantaranya Kabupaten Garut, Kota Bogor, Kabupaten
Cianjur dan Kabupaten/ Kota di Jawa Barat lainnya.
Kali ini kita akan mambahas tentang pakaian khas
Sunda yang sering dipakain di Rebo Nyunda untuk para Pria. Pakaian khas sunda
itu adalah Pangsi Sunda. Pangsi adalah salah satu pakaian khas sunda warisan
nenek moyang para leluhur yang patut untuk dilestarikan. Pangsi sendiri yaitu
pakaian hitam-hitam yang ukurannya lebar yang bahan dasarnya dari bahan katun. Pangsi
bukan sekedar pakaian penutup tubuh saja, pangsi memiliki Filosofi terkait
dengan kehidupan masyarakat tempo dulu. Mesti tak ada dokumen langsung terkait
dengan Filosofi Pangsi sunda ini, namun pangsi memiliki makna yang terkandung
tidak bertentangan dengan adat, budaya, dan agama di indonesia yang
menjelaskan bahwa setiap bentuk dan jahitan
mengandung makna yang dapat dijadikan pengingat para pemakainya agar selalu
intropeksi diri.
Pangsi merupakan singkatan dari Pangeusi “Numpang ka
sisi” yakni pakaian penutup badan yang acara pemakaiannya dibelitkan dengan
cara menumpang seperti memakai sarung. Sebenarnya pangsi sendiri adalah nama
dari ceralananya saja, nama bajunya adalah salontreng. Namun sekarang ini
banyak orang yang menyebutkan jika pangsi adalah untuk keduanya yaitu baju dan
celana.
Pangsi termasuk pakaian serbaguna, pada zaman dulu Pangsi
sering digunakan oleh petani, seniman, dan bahkan pejabat dalam merayakan adat.
Banyak orang yang menyebut kalau Pangsi adalah baju koko atau komprang karena
warnanya hitam padahal sebenarnya desainnya sangat berbeda. Kini model Pangsi
sedikit dimodifikasi namun tanpa menghilangkan arti dan filosofi Pangsi itu sendiri.
Modifikasi tersebut pada bagian bawah kerah pakaiannya. Jika zaman dulu pangsi
hanya identik dengan warna hitam semua, sekarang pangsi yang sudah dimodifikasi
pada bagian depannya, yaitu pada bagian bawah kerah dan pada pergelangan tangan.
Pangsi sering dipadu padankan dengan kain bermotif, seperti batik. Biasanya kain
ini sering senada dengan ikat kepala yang akan digunakan juga.
Program Rebo Nyunda adalah suatu cara yang bagus
untuk lebih melestarikan kebudayaan sunda yang sudah banyak ditinggalkan,
semoga program ini dapat di ikuti lagi oleh Kabupaten/ Kota lainnya di Jawa
Barat agar kita bisa ikut serta melestarikan Pakaian Adat khas sunda ini.
EmoticonEmoticon